Saturday, June 1, 2013

Gereja Katedral di Milan yang Keren


Gereja del Duomo Milan
Duh, siapa sih yang nggak terkagum-kagum. Itu lho pas di hadapan kita berdiri megah Gereja Katedral Milano.  Bayangkan, inilah salah satu bangunan yang ngetop. Nggak cuman di Italy,  tapi di Eropa.

Rasa lelah lantaran bangun kepagian, mengejar kereta dari Torino menuju Milan, terbayar sudah.  Masih teringat juga gimana paginya saya meninggalkan hotel. Saking kepagiannya,  petugas hotel belum ada. Tapi semua urusan hotel kan sudah kami selesaikan malam hari. Untunglah letak hotel tak jauh dari stasion kereta api di Torino. Jadi nggak terlalu lama kedinginannya.


Salah satu bagian atas  Gereja Katedral Milano
Rasanya nggak percaya juga, kalau saya sampai di Milan dan ternyata sudah berada di kawasan piazza del duomo Milano.  Saya melihat bangunan yang dibangun mulai tahun 1386 itu  begitu indah, megah dan artistik.  Pantesan aja segitu kerennya, soalnya pembangunan gereja  ini  ratusan tahun. Bertahap. Baru selesai di tahun 1965.

Saya perhatikan detail-detail ukiran Katedral Milano ini  yang memang luar biasa. Setiap sisi dan sudut tembok juga tiang-tiangnya  pasti ada detail ukiran.  Belum lagi patung-patungnya yang ada disana.  Banyak banget. Saya lupa ada berapa banyak patung-patungnya di sana. Tapi pastinya ribuan. 

Saya pun  terkesima  pada ukiran yang ada di pintu gereja.  Warna pintunya hijau tua. Ukiran-ukirannya itu terbagi dalam kotak-kotak simetris yang menceriterakan sesuatu secara urutan. Banyak wisatawan menyelipkan bunga mawar di pintu  Gereja Katedral Milano.  Tapi saya nggak mengerti apa maksud peletakkan mawar tersebut. Adakah teman-temanyang tahu maksudnya ?

Salah satu ukiran di pintu masuk gereja
Ada beberapa ukiran yang diselipi bunga mawar.
Ada yang tahu maksudnya ?
Banyak sekali turis yang datang di gereja yang panjangnya 157 meter dan bisa memuat 40.000 umat  itu. Pastinya mereka di situ sibuk mengambil gambar-gambar dan tak henti-hentinya menatap kemegahan gereja tua  yang berarsitektur gothic.  Di teras  itu juga, saya tergelitik untuk memberi makan burung-burung yang ada. Ujung-ujungnya ya foto diri lagi, foto diri lagi.  Minta di foto oleh Prana Djiwandana, ponakanku. Pastinya ya berfoto dengan  si burung-burung mungil yang bertebaran di piazza (ruang terbuka) di depan gereja.

Puas melihat dan foto-foto gereja, saya jalan-jalan di kawasan itu. Gereja Duomo Milano dengan halaman luas itu dikelilingi banyak bangunan di tepinya. Sambil jalan,  hhhmmmm icip-icip  gelato nya juga dong . Saya  beli di counter mobil di tepi jalan.  Dingin-dingin menikmati ice cream.  Sebenernya makin kedinginan sih. Tapi gelato yang asli dibuat di Italia dan dijualnya di sana, so pasti enak banget.

Ada juga pedagang kaki lima yang menjajakan cinderamata.  Sebenernya ingin juga beli pada mereka. Tapi kadang mereka suka usil sih ya sama wisatawan. Maksa. Nipu. Jadi, males ah.  Saya inget banget pesan teman-teman yang pernah ke sana. “Awas copet Italy “.   Wedew bikin merinding.  

Jadi saya lebih cenderung membeli souvenir di lorong pertokoan yang ada di sebelah kanan  gereja ini. Selain cari souvenir, yah, lihat-lihat barang keren-keren di sejumlah toko bermerek yang ada di pertokoan tersebut.  Seneng aja lihat model dan disainnya. Barang-barang yang ada di situ, kan belum tentu masuk ke Indonesia.

Abis itu baru makan siang, lantaran sesudahnya saya akan melanjutkan perjalanan ke bandara, untuk terbang menuju Barcelona. Sambil makan saya masih bisa melihat gereja dari celah-celah kaca jendela. Duh dari atas sama artistiknya.  Sama hebatnya. Pokoknya keren abiz. 

Sungguh saya amat menikmati keindahan Gereja del Duomo Milan ini. Suatu saat saya pasti balik lagi. Bye, bye  Milan.  (ira)



No comments:

Post a Comment

Terbayang-bayang Pulau Maratua

Terbayang - bayang Pulau Maratua

Sore hari di Pulau Maratua Dalam trip saya ke Kepulauam Derawan, maka saya singgah di beberapa pulaunya. Di antaranya  pulau Maratua,...

Main Ke Stone Garden