Thursday, March 31, 2011

CARCASSONE : Uniknya Kota Tua

Kota tua ada dibalik Benteng Carcassonne

Sekembalinya dari Barcelona menuju Paris, saya mampir di kota Toulouse. Sebuah kota kecil yang cantik dan menarik. Persisnya pas tgl. 9 November 2010.



Hm, di sana so pasti deh foto-fotoan ditepi sungai Garonne. Trus jalan di kawasan Toulouse city yang bangunannya kuno. Wih, kawasan ini memang asyik dinikmati dengan jalan kaki lantaran jalannya kecil. Maksudnya kecil, soalnya hanya bisa dilewati dengan satu mobil saja. Trus jalan itu diapit dengan trotoar kiri dan kanan untuk para pejalan kaki, trus trotoar di kiri kanan jalan itu diapit oleh deretan toko-toko. Apalagi pajangan di toko-toko itu bagus-bagus. Senengnya cuci mata di sana.



Nggak habis-habis berpose
Salah satu tempat yang menarik di sana adalah Carcassonne. Letaknya disebelah Baratdaya Toulous. Kira-kira 85 km jauhnya dengan jarak tempuh 1 jam 20 menit. Perjalanan ke sana melalui jalan tol dan melewati kawasan kebun anggur yang daunnya berwarna warni. Ada yang masih hijau. Ada yang sudah menguning dan ada juga yang sudah berwarna merah anggur. Lagi-lagi cantik buat acara mejeng sambil di cetrat-cetret. Mbak Ninik Wiratno Taurand yang mengajak saya dan Russel. Asyiknya, ia ngerti banget saat kapan harus brenti. Dimana juga harus setop untuk acara sesi pemotretan tamunya. Semua tamu disana pasti deh pada doyan potretan. Ha ha ha haaaaa.

Dari kejauhan benteng Carcassonne sudah terlihat berdiri mentereng di sebuah puncak bukit. Bangunan yang termasuk UNESCO World Heritage Site ini merupakan bangunan di abad XI – XIII. Makin dekat makin nampak kekar dan gagah dengan tembok yang tebal.


Pintu gerbangnya kalau diturunkan jadi jalan para tamu
(naik dan turun ditarik menggunakan rantai)

Pas saya masuk benteng, wiiiih, surprise banget. Soalnya saya nggak menyangka bahwa di dalam benteng ini ternyata sebuah kota kecil atau perkampungan gitu. Padahal pas pertama melihat benteng ini dari kejauhan, saya membayangkan di dalamnya adalah sebuah museum yang menyimpan barang-barang peninggalan abad XII trus dikelilingi dengan taman yang indah.

Berjalan di sini, seolah kita berada di sebuah kota jaman dulu kala. Ada miny city hall, gereja. Istana, museum, rumah makan, hotel, toko-toko souvenir. Bahkan saya melihat sebuah sumur kuno ditengah kota itu. Uniknya kebanyakan souvenir yang dijual di sana adalah benda-benda dengan bentuk peralatan perang. Ya memang dulunya terjadi pertempuran raja-raja pemeluk agama cathare dan orthodoks katholik.

Ramai dikunjungi wisatawan
Berada di sana memang tak bisa hanya sebentar. Kalau kita punya waktu, masuk ke museum pasti lebih asyik lagi. Waktu itu saya dihadapkan pada 2 pilihan. Kalau masuk museum, waktu pulang ke Toulouse sudah ke sorean. Bisa dipastikan saya dan Russel kalau sudah di museum nggak bisa sebentar. Kejadiannya saya bisa dimuseum sebelah mana. Sementara Russel juga bisa asyik menikmati bagian museum sebelah mana. Padahal kami masih ingin jalan-jalan sore (JJS) di Toulouse. Belum puas gitu lho. Maka kami putuskan, kami nggak masuk museum, tapi bisa JJS di Toulouse.


Ini sebagian souvenir yang dijual di kota tua ini
Banyak alat-alat peperangan

 Kami lalu meninggalkan Benteng Carcassone menuju Toulouse. Sampai di Toulouse, ternyata hujan. Waaachhh, memang nggak rejeki. Kami menikmati toko-toko yang terletak diantara jalan – jalan mungil dari mobil. Namanya juga hujan. Jalannya sepi. Beruntung toko masih buka. Keliling kota Toulouse pas hujan sore-sore, bagi saya ya asyik juga tuuuuuh. (ira) ***

No comments:

Post a Comment

Terbayang-bayang Pulau Maratua

Terbayang - bayang Pulau Maratua

Sore hari di Pulau Maratua Dalam trip saya ke Kepulauam Derawan, maka saya singgah di beberapa pulaunya. Di antaranya  pulau Maratua,...

Main Ke Stone Garden