Sepulang dari Tanjung Aan menuju Senggigi, saya melihat sebuah kampung yang berisi sekumpulan rumah adat. Saya dan Mas Tok langsung berhenti. Ternyata kampung itu memang berisi rumah-rumah tradisiobnal Lombok.. |
Ternyata ada beberapa bentuk bangunan di Kampung Sasak ini.
Ada Bale Kodong, Bale Tani (yang bentuknya seperti gunung - sebagai lumbung padi ),
Bale Bontar bentuk rumahnya segi empat.
Tempat air diletakkan disamping lrumah. Saat saya kesana di tahun 1991, desa ini masih sangat sederhana. Penduduk di sana juga masih sederhana. Sudah ada yang berjualan kain tenun. Baru itu. Dipajang-pajang begitu saja. Kalau ada tamu, anak-anak dan ibu-ibu biasanya ngikutin tamunya. Dilihatin terus apa saja yang dikerjakan tamunya. Mereka masih malu-malu tapi selalu ingin tahu apa yang dilakukan tamunya. |
Bersama seorang ibu di desa itu
***
Di atas memang sebuah cerita kenang-kenangan saya saat berada di sebuah Kampung Sasak di Desa Sade - Pulau Lombok pada tahun 1991. Intinya masih sederhana sekali.
Ditahun 2000 an, kondisi Kampung Sasak ini sudah berbeda banget. Kampung Sasak ini sudah maju. Kampungnya sudah lebih bersih, lebih bagus. Saya juga sudah melihat ada rumah-rumah tembok, tetapi ciri khas Sasaknya, tetap dipertahankan, Masyarakat di Kampung Sasak di desa ini sudah lebih komersial juga. Mereka sudah pandai menerima para tamunya. Sudah ramah. Sudah pandai menjelaskan segala sesuatu yang ditanya oleh para tamunya. Sudah ada bale penerima tamu. Ada buku tamu. Tenun hasil karya para wanita Kampung Sasak juga dipajang, sekalian dijual. Perhiasan monte seperti gelang, kalung dan anting juga menjadi kerajinan mereka. Mereka sudah pandai juga menawarkan hasil karyanya untuk dijual.
Kampung Sasak ini telah menjadi kampung wisata. Setidaknya berada di Kampung Sasak, para tamu jadi mengerti bagaimana adat dan budaya orang-orang Sasak. Tanya rumah-rumah mereka. Adat perkawinan. Makanan khas. Baju daerah mereka dan banyak lagi.
Semua bisa ditanyakan disana saat para tamu di kampung itu,
pada guide, para pemuda / bapak yang menjadi guide
di Kampung Sasak. *** (ira).
No comments:
Post a Comment