Saturday, June 23, 2012

Terpesona di Raja Ampat


Cetrat cetret sejak jam 4 pagi di
salah satu sudut dermaga



Di Raja Ampat hanya ngendon di hotel ? Nggak seru !
So pagi ini jadwalnya pesiar melihat perairan di sekitar Pulau Waigeo.

Pagi jam 4.00 saya sudah terbangun. Ketika mengintip ke luar jendela,
saya melihat teman-teman fotografer sudah menenteng kamera. Mengejar matahari terbit.
Duh luar biasa !

Saya belum siap. Masih mau leyeh-leyeh. Tapi kalau nggak bergabung di luar, kapan lagi ? Leyeh-leyeh bisa besok -besok di Bandung. Jadiiiiii saya segera sikat gigi, cuci muka dan mengambil camera ke luar. Hih, hawa di luar aneh. Panas enggak tapi ada dinginnya. Ada semilir angin.




Nggak terasa, suasana gelap menjadi perlahan terang. Makin naik matahari semakin kelihatan apa yang ada di air. Uh, ikan-ikan cantik sudah beraktifitas di sana. Ikan kecil-kecil. Berwarna warni. Cantik sekali. Apalagi pas di lempar makanan. Lansung mengerumuni makanan itu. Berebut ! Si jagoan yang dapat langsung melarikan diri. Tak tega melihat yang tak kebagian, saya langsung melemparnya lagi. Selama saya menginap di resort itu, inilah pekerjaan rutin yang saya lakukan. Memberi makan ikan. Ikut-ikut bersama Etuk, mas petugas pemberi makan ikan.

Ini yang ditunggu-tunggu, dua buah kapal mendekat. Kapal-kapal kecil itulah yang akn membawa kami pesiar keliling pulau-pulau di Pulau Waigeo ini. Saya dan teman-teman sudah tidak sabar menantinya. Sudah terbayang indahnya pulau-pulau kecil di kawasan Raja Ampat yang bertubi-tubi diekspose di media massa.



Keliling pulau-pulau dengan perahu ini ( Foto : Arief Rudiana )
                                                                                                             
Saat itu ombak lumayan besar. Padahal ini sudah bulan Oktober yang menurut perkiraan kami cuacanya baik. Saya ingat banget seorang teman bilang “ Jangan ke Raja Ampat bulan Juli – Agustus. Biasanya hujan. Ngeri”. Dengan ombak yang agak besar, perahu yang kami tumpangi tak bisa melaju cepat. Lambat. Kami malah senang, soalnya bisa membidik pemandangan yang tergelar dihadapan kami.

Duh, karang-karang cantik. Bentuknya tak ada yang sama. Apalagi kalau di batuan itu tumbuh tanaman. Semakin artistik. Banyak sekali pulau-pulau kecil berupa batu macam itu. Kalau diambil dari atas pulau kecil-kecil itu lebih cantik soalnya dikelilingi laut yang warnanya hijau tosca. Tapi melihat pulau-pulau kecil di Raja Ampat dari dekat pun tak kalah menariknya.

Lagian, mas pengemudi perahu juga udah ngerti musti kemana.
Membawa para penyelam dan membawa para fotografer pasti beda. Dia memamng sudah tahu titik-titik mana yang bagus untuk di potret. Kadang ia hanya berputar-putar di situ saja. Kadang berhenti. Paling asyik sewaktu melewati sekumpulan burung camar di kawasan Wauyai.
Ya ampun aku bukannya segera membidik, malahan terbengong-bengong kaget. Saking indahnya melihat sekumpulan burung camar itu.

Indahnya tebing batu  di salah satu pulau kecil
Selain selat-selat, juga karang-karang, kami pun melewati gua batu yang indah. Ini bukan satu-satunya gua kelelawar, lantaran sebenarnya banyak juga gua-gua di sekitar lokasi ini. Stalagtit dan stalagmitnya khas. Lancip-lancip. Bagusnyaaaaa !

Kami juga melewati beberapa kampung nelayan. Diantaranya kampung nelayan yang ada di Pulau Kabui. Letaknya agak dibukit kecil. Sayangnya, sepiiiiiiii. Nggak ada penghuninya. Rumahnya pun tutup.

Saat makan tiba, kami mencari lokasi pantai yang dapat menjadi tempat untuk makan siang. Ternyata pas kami di kepulauan, sulit mencari pantai yang memiliki garis pantai agak panjang. Rata-rata kecil-kecil. Berpasir putih. Tapi akhirnya ketemu juga tempat yang pas di kawasan Pulau Gam.


Pulau-pulau kecil yang kami lalui
Kami membuka perbekalan. Rasanya siang itu menjadi makan siang ternikmat saking lapernya. Nasi putih, ikan laut, sayur dan gorengan juga sambal. Wadowwww. Pastinya selama di Raja Ampat setiap kali makan pasti salah satu suguhannya ikan. Ikannya segar-segar. Masakannya enak pula. Cocok di lidah saya. Jadi semakin nikmat, bro !


Setelah makan siang, barulah saya dan teman-teman nyemplung ke air. Snorkeling. Peralatan snorkeling kami dapatkan dari resort tempat kami menginap. Sehari rp 50.000,-. Biar pun bukan para penyelam, tapi yang namanya di Raja Ampat, ya kudu melihat pemandangan bawah lautnya. Bekennya Raja Ampat itu kan ya alam bawah lautnya.


Salah satu sisi pantai tempat mangkal untuk makan siang dan snorkeling
           
Awalnya saya berssama teman-teman. Tapi lama-lama saya agak menjauh.
Ternyataaaaaa,
ditempat yang jarang di injak orang, alam bawah lautnya makin cantik. Makin ketengah makin aduhai. Karangnya dan tumbuhan lautnya masih bergerumbul lebat. Warna dan bentuknya aneh-aneh. Belum lagi ikan-ikannya yang lucu-lucu berseliweran. Ini baru ditempat yang cetek. Apalagi ditempat yang makin dalam. Pasti lebih keren lah yaw segalanya !

Sayang saya nggak punya kamera underwater. Jadi saya nggak bisa mengabadikannya. Seandainya bisaaaaaa, bisa nggak pulang-pulang deh. Ngejar-ngejar ikan yang lucu itu. *** ( ira )

No comments:

Post a Comment

Terbayang-bayang Pulau Maratua

Terbayang - bayang Pulau Maratua

Sore hari di Pulau Maratua Dalam trip saya ke Kepulauam Derawan, maka saya singgah di beberapa pulaunya. Di antaranya  pulau Maratua,...

Main Ke Stone Garden