Cetrat cetret sejak jam 4 pagi di salah satu sudut dermaga |
Di Raja Ampat hanya ngendon di hotel ?
Nggak seru !
So pagi ini jadwalnya pesiar melihat
perairan di sekitar Pulau Waigeo.
Pagi jam 4.00 saya sudah terbangun.
Ketika mengintip ke luar jendela,
saya melihat teman-teman fotografer
sudah menenteng kamera. Mengejar matahari terbit.
Duh luar biasa !
Saya belum siap. Masih mau leyeh-leyeh.
Tapi kalau nggak bergabung di luar, kapan lagi ? Leyeh-leyeh bisa
besok -besok di Bandung. Jadiiiiii saya segera sikat gigi, cuci muka
dan mengambil camera ke luar. Hih, hawa di luar aneh. Panas enggak
tapi ada dinginnya. Ada semilir angin.
Nggak terasa, suasana gelap menjadi
perlahan terang. Makin naik matahari semakin kelihatan apa yang ada
di air. Uh, ikan-ikan cantik sudah beraktifitas di sana. Ikan
kecil-kecil. Berwarna warni. Cantik sekali. Apalagi pas di lempar
makanan. Lansung mengerumuni makanan itu. Berebut ! Si jagoan yang
dapat langsung melarikan diri. Tak tega melihat yang tak kebagian,
saya langsung melemparnya lagi. Selama saya menginap di resort itu,
inilah pekerjaan rutin yang saya lakukan. Memberi makan ikan.
Ikut-ikut bersama Etuk, mas petugas pemberi makan ikan.
Ini yang ditunggu-tunggu, dua buah
kapal mendekat. Kapal-kapal kecil itulah yang akn membawa kami pesiar
keliling pulau-pulau di Pulau Waigeo ini. Saya dan teman-teman sudah
tidak sabar menantinya. Sudah terbayang indahnya pulau-pulau kecil di
kawasan Raja Ampat yang bertubi-tubi diekspose di media massa.
Keliling pulau-pulau dengan perahu ini ( Foto : Arief Rudiana ) |
Saat itu ombak lumayan besar. Padahal ini sudah bulan Oktober yang menurut perkiraan kami cuacanya baik. Saya ingat banget seorang teman bilang “ Jangan ke Raja Ampat bulan Juli – Agustus. Biasanya hujan. Ngeri”. Dengan ombak yang agak besar, perahu yang kami tumpangi tak bisa melaju cepat. Lambat. Kami malah senang, soalnya bisa membidik pemandangan yang tergelar dihadapan kami.
Duh, karang-karang cantik. Bentuknya
tak ada yang sama. Apalagi kalau di batuan itu tumbuh tanaman.
Semakin artistik. Banyak sekali pulau-pulau kecil berupa batu macam
itu. Kalau diambil dari atas pulau kecil-kecil itu lebih cantik
soalnya dikelilingi laut yang warnanya hijau tosca. Tapi melihat
pulau-pulau kecil di Raja Ampat dari dekat pun tak kalah menariknya.
Lagian, mas pengemudi perahu juga udah
ngerti musti kemana.
Ya ampun aku bukannya segera membidik,
malahan terbengong-bengong kaget. Saking indahnya melihat sekumpulan
burung camar itu.
Indahnya tebing batu di salah satu pulau kecil |
Selain selat-selat, juga karang-karang,
kami pun melewati gua batu yang indah. Ini bukan satu-satunya gua
kelelawar, lantaran sebenarnya banyak juga gua-gua di sekitar lokasi
ini. Stalagtit dan stalagmitnya khas. Lancip-lancip. Bagusnyaaaaa !
Kami juga melewati beberapa kampung
nelayan. Diantaranya kampung nelayan yang ada di Pulau Kabui.
Letaknya agak dibukit kecil. Sayangnya, sepiiiiiiii. Nggak ada
penghuninya. Rumahnya pun tutup.
Saat makan tiba, kami mencari lokasi
pantai yang dapat menjadi tempat untuk makan siang. Ternyata pas kami
di kepulauan, sulit mencari pantai yang memiliki garis pantai agak
panjang. Rata-rata kecil-kecil. Berpasir putih. Tapi akhirnya ketemu
juga tempat yang pas di kawasan Pulau Gam.
Kami membuka perbekalan. Rasanya siang
itu menjadi makan siang ternikmat saking lapernya. Nasi putih, ikan
laut, sayur dan gorengan juga sambal. Wadowwww. Pastinya selama di
Raja Ampat setiap kali makan pasti salah satu suguhannya ikan.
Ikannya segar-segar. Masakannya enak pula. Cocok di lidah saya. Jadi
semakin nikmat, bro !
Pulau-pulau kecil yang kami lalui |
Setelah makan siang, barulah saya dan teman-teman nyemplung ke air. Snorkeling. Peralatan snorkeling kami dapatkan dari resort tempat kami menginap. Sehari rp 50.000,-. Biar pun bukan para penyelam, tapi yang namanya di Raja Ampat, ya kudu melihat pemandangan bawah lautnya. Bekennya Raja Ampat itu kan ya alam bawah lautnya.
Salah satu sisi pantai tempat mangkal untuk makan siang dan snorkeling |
Awalnya saya berssama teman-teman. Tapi
lama-lama saya agak menjauh.
Ternyataaaaaa,
ditempat yang jarang di injak orang,
alam bawah lautnya makin cantik. Makin ketengah makin aduhai.
Karangnya dan tumbuhan lautnya masih bergerumbul lebat. Warna dan
bentuknya aneh-aneh. Belum lagi ikan-ikannya yang lucu-lucu
berseliweran. Ini baru ditempat yang cetek. Apalagi ditempat yang
makin dalam. Pasti lebih keren lah yaw segalanya !
Sayang saya nggak punya kamera
underwater. Jadi saya nggak bisa mengabadikannya. Seandainya
bisaaaaaa, bisa nggak pulang-pulang deh. Ngejar-ngejar ikan yang lucu
itu. *** ( ira )
No comments:
Post a Comment