|
Kapal pesiar Bhospous di Selat Bhosporus |
Jalan – jalan di Istambul – Turky nggak cuma ngeliat bangunan bersejarah ! Gak Cuma belanja oleh-oleh di Grand Bazaar. Juga nggak cuma kulineran. Tapi yang satu ini asyik banget. Naik kapal pesiar, menyusuri Selat Bhopsporus.
Pagi itu saya dan adikku Maya, ditemani Mas Ebi datang di kawasan Eminonu dekat jembatan Galata. Kepagian memang. Sambil menunggu jamnya masuk kapal mengikuti Bhosporus Cruise, saya jalan-jalan dulu. Ternyata di kawasan ini ada kapal-kapal lebih kecil. Bentuknya unik dengan di dalamnya ada orang-orang yang sibuk membakar ikan. Banyak sekali yang antre membeli. Berarti enak nih. Ternyata ikan bakar ini dimasukkan kedalam sandwich. Namanya Balik Ekmek. Harganya 4 lira. Hmmm, sumpah enak banget !
|
Penjual ikan bakar untuk sandwich |
|
Sandwich berisi ikan bakar |
Kurang lebih jam 09.00 gitu, mulailah kapal persiar datang satu persatu. Setelah membeli tiket yang perorangnya 20 lira, saya pun naik kapal tersebut dengan perasaan gak sabaran. Soalnya tadi sudah kelamaan menunggu kapal. Jadi rasanya udah kepengen cepet aja kapal berangkat. Banyak juga wisatawan yang ikut. Sambil menunggu kapal berangkat, mereka sudah mulai memotret pemandangan yang bagus-bagus dari dalam kapal. Ketika kapal mulai bergerak lalu jembatan Galata pun nampak mengecil. Para pemancing ikan di jembatan itupun makin lama samar dan tak tampak lagi.
|
Bnagunan bersejarah, di kawasan Benua Eropa |
Kapal pesiar yang saya tumpangi ini memang kapal yang dibuat untuk para turis yang ingin melihat Istambul dari kapal. Jadi disainnya memang dibuat sedemikian rupa, agar wisatawan yang berada di dalam kapal, sambil duduk bisa melihat keluar melalui kaca-kaca jendela yang besar. Duduk di sini, wisatawan nyaman. Tetap bisa melihat pemandangan keluar, tetapi tidak keanginan. Apalagi dibarengi dengan minum teh Turky yang hangat. Soalnya ada seorang bapak tua yang menjajakan teh dan makanan kecil untuk penumpang.
|
Bangunan bersejarah di tepi Selat Bhosporus |
|
Rumah tinggal di kawasan Eropa |
Buat yang mau lebih bebas menghirup udara segar, bisa di luar kapal. Saya memilih di luar kapal. Hawanya sedikit dingin dan juga terkena hembusan anggin. Tapi enaknya bisa bebas melihat pemandangan di luar tanpa ada yang menghalangi.
Berada di kapal ini, wisatawan di suguhi dengan pemandangan yang asyik banget. Disamping itu wisatawan bisa merasakan sebuah nuansa yang berbeda. Selama kapal berlayar, di sisi yang satu wisatawan melihat Istambul di sisi Eropa dan di sisi yang satu lagi, Istambul di sisi Asia.
|
Bangunan-bangunan di sisi Benua Asia |
|
Cantiknya panorama di sisi Asia. |
Sepanjang pelayaran yang 1 jam ini, saya menikmati banget perjalanannya. Pemandangan silih berganti. Dari kejauhan saya melihat jembatan gantung terpanjang di dunia ini terbentang megah. Itulah Jembatan Bhosporus. Jembatan sepanjang 1,51 kilometer ini menghubungkan kawasan Ortakoy di Eropa dan Beylerbeyi dikawasan Asia. Itulah keunikan Istambul. Satu kota dengan 2 kharakter. Eropa dan Asia.
|
Wisatawan bisa pilih tempat duduk Ini di dok paling atas. |
|
Mau duduk di lantai 1 juga bisa. Asyikkan ? |
Banyak yang bisa dilihat disepanjang perjalanan kapal pesiar ini. Duh, menara-menara mesjid-mesjidnya keren banget. Megah. Begitu juga bangunan-bangunan modern juga rumah-rumah yang terletak di sisi Asia. Cantik. Bertaburan di perbukitan yang naik dan turun kontur tanahnya. Situasi yang demikian membuat rumah-rumah di kawasan itu selangit harganya. Di sini juga nampak, pemukiman yang padat dan pemukiman yang tak padat. Kalau yang tak padat masih banyak tanaman-tanaman hijaunya.
|
Enaknya minum teh Turki dari bapak penjaja snack ( dipaling kanan sebelahnya Maya Adikku. |
Wahhhh, gak terasa kapalnya sudah balik lagi dan siap berlabuh di dermaga. Alhamdulillah cuacanya cerah. Nggak pake angin juga. Pastinya perjalanan pagi itu berkesan banget ! Melihat Istambul dari 2 sisi yang berbeda. Asia dan Eropa ! Hanya ada di Turky. Istambul lah tempatnya. *** (ira)
No comments:
Post a Comment