Situasi pintu gerbang masuk ke halaman Istana Dolmabahce |
Saya melihat Istana Dolmabahce pertama kali saat mengikuti
Bhosporus Cruise di Istambul. Istana
yang dibangun pada jaman Sultan Abdulmecid ini nampak megah dan anggun
sekali. Saya penasaran. Begitu jelajah
Selat Bhosporus selesai, saya langsung menuju Istana yang arsitekturnya bergaya
Eropa. Memang benar kata teman saya,
bahwa istana-istana di Turki itu indah dan bagus. Peninggalan bersejarah yang
masih dirawat dengan baik dan menjadi obyek wisata yang menarik.
Salah satu ornamen di tembok pintu masuk Istana Dolmabahce |
Begitu tiba di
sana, luar biasa. Mau beli karcis aja antri.
Mau masuknya pun antri. Menandakan istana ini memang menarik. Buktinya
banyak orang yang dateng. Pada sabar
lagi berantri-antri. Tertib antriannya. Sambil menunggu masuk gerbang saya memperhatikan
istana yang berwarna dominan putih itu.
Ornamen-ornamaen yang melekat di tembok, uhhhh memperlihatkan nilai seni
yang tinggi.
Setelah masuk
gerbang, wisatawan dibuat terkagum-kagum lagi. Masalahnya bukan bangunannya saja yang artistik dan indah. Tetapi taman di dalam gerbang itu juga begitu asri suasananya. Pohonnya rindang. Ada beberapa tahan, kolam dan juga burung peliharaan yang dibiarkan hidup bebas.
Kolam dan taman yang menarik di bagian dalam gerbang Istana Dolmabahce |
Berada di dalam gerbang, jangan dikira wisatawan bebas. Ternyata antriiii lagi. Di kawasan ini wisatawan masih melewati taman untuk menuju undak-undakan masuk dalam
gedung. Antri lagiiii. Untuk menjaga kebersihan istana , para tamu diminta
membungkus sepatu yang dipakai dengan plastik. Plastik seukuran kaki wisatawan
itu diberi gratis. Pantesan di dalam istana pun bisa bersih begitu.
Sepatu dibungkus plastik sewaktu mau masuk istana |
Wisatawan dibawa
per kelompok. Masing-masing kelompok ada tour leader istana. Sayangnya kami nggak boleh motret. Padahal suasana diistana itu, luar biasa
indahnya. Begitu masuk ruang tamu aja,
waduh karpet merahnya tergelar dengan motif disisi kiri dan kananya. Bagian
atapnya penuh dengan hiasan / lukisan simetris. Berwarna kuning muda beraksen
emas dan warna biru.
Bagian luar bangunan Istana Dolmabahce |
Dekorasi serupa
memang memenuhi hampir seluruh ruangan-ruangan yang wisatawan lalui. Mulai dari
Entrance Room, Visier and Surre Rooms,
writing office, passenger Lounge, mosque and resting room, dan masih banyak
ruangan lainnya.
Tapi dari
semuanya yang paling istimewa itu ya lampu-lampu kristalnya. Tiap ruang berbeda
disain lampu gantungnya. Belum lagi
lampu kristal berdiri yang ada di ruang masuk. Ada yang paling luar biasa yaitu pagar ditangga naik
lantai dua. Kalau biasanya sih saya
melihat dari besi atau tembok. Bayangkan ini, besi-besi penyangganya kristal
lho. Wah, seruuuuuu ! Hebat !
Selat Bhosporus |
Selat Bhosporus terlihat dari halaman dalam istana. |
Trus gimana ya
perawatan kristal-kristal itu ? Saking penasarannya, kristalnya yang di tangga
itu saya pegang. Berdebu nggak ya ? Ih ternyata
gak berdebu lhoooo ! Nah kristal sebanyak itu gimana memeliharanya yak ?
“ May, coba deh
pegang ini kristalnya gak berdebu “, ungkap saya pada adikku Maya.
“Ih iya lho
mbak, eduuun !”, balasnya sambil
terheran-heran. Sama terkagum-kagumnya.
Inilah bagian
dari kekaguman saya ketika berkeliling di Istana Dolmabahce. *** (ira).
No comments:
Post a Comment