Ikut yuuuuk .... |
Saya baru saja pulang
dari Magelang menghadiri undangan hajatan pernikahan putri teman saya, dr. Umi.
Tapi seperti biasa, acara ke Magelang
itu kalau tak jumpa teman-teman jaman
saya di SMAN 1 Magelang, gak seru ...!
Surprise! Ternyata
teman seangkatan saya yang angkatan’79 semasa di SMA itu mengadakan acara. Acaranya jalan-jalan naik mobil VW Safari di Borobudur.
Wouw ... kereeen. Kayak anak muda. Iya lah, secara saya dan teman-teman itu sudah
hampir kepala 6 semua umurnya.
Aseeek .... |
Saya antusias dong.
Soalnya keliling naik jeep di Kawasan Gunung Merapi sudah pernah. Keliling naik
andong ke desa-desa yang ada di Borobudur
juga pernah. Pit-pitan alias
gowes juga pernah. Nah, kalau keliling naik VW safari ini belum pernah.
Jadi memang penasaran banget.
Siang itu, jam 3 siang,
saya dan teman-teman sudah siap di lobby Hotel Sankara yang terletak di kawasan
Dusun XVI, Borobudur, Magelang. Ternyata
VW yang akan membawa kami sudah siap di halaman parkir. Sejumlah VW ini menjemput
tamunya, jadi kami sudah langsung
naik VW untuk pelesir.
Heboh Para Emak di jalan |
Sore itu ada 10 VW yang
mengantarkan rombongan kami. Satu kendaraan diisi 4 orang. Satu orang duduk di
sebelah pengemudi VW dan yang 3 orang duduk di belakang. Duduk di depan
temanku, Dandang. Dan di sebelahku ada Eny dan Henny.
Sepuluh kendaraan VW
yang berwarna warni ini merupakan VW lama keluaran tahun 75 – 78. Dulunya
merupakan kendaraan dinas camat di seantero negeri ini. Mas pengemudi VW ini
mereka keren lho. Ber T Shirt hitam dan semua menggunakan tutup kepala gaya
jogja alias blankon. Mereka tak hanya menyetir mobil, tapi mereka juga bisa bercerita tentang daerah yang kita
lewati. Bahkan ia juga pinter melucu.
Jalan jelek serasa berpetualangan |
Begitu semua masuk di kendaraan,
kebayang kan hebohnya. Semua beraksi dengan camera yang ada di HP nya. Saling memotret dan banyak juga
yang selfie. Hari gini semua orang bisa jadi fotografer yang baik bagi dirinya sendiri.
Yang membawa kamera besar gitu, model DSLR, bisa dihitung. Mungkin hanya 2
orang. Mereka yang membawa kamera sungguhan biasanya ya mereka yang hobby
motret. Kalau enggak, ngapain bawa camera berat-berat.
Begitu kendaraan
bergerak, mulai deh segala sesuatunya terlihat. Awalnya memang melalui kawasan
yang ramai. Lama-lama mulai melewati kawasan yang tak ramai. Dan inilah yang
dinanti. Saat melewat jalan yang kiri kanannya pepohonan, sawah, perbukitan dan
juga perkampungan penduduk. Tentu saja rombongan ini menjadi pusat perhatian.
Berhenti sejenak di tengah sawah. Menikmati pemandangan di desa |
Tak semua jalan bagus.
Sehingga ada kalanya jalannya bergerunjal dan tengah dalam perbaikan. Nah kalau
yang ini jadi membuat jalanan berdebu. Kadang juga jalannya bergantian.
Perlahan. Bahkan kalau sudah di jalan model seperti ini, saya boleh dibilang
beruntung. Saya mudah mengambil gambar ke depan, ke belakang, ke kiri dan
kanan. Apa pun yang saya mau.
Ada beberapa desa yang
dilewati. Desa Borobudur, Desa Bumi Segoro, Desa Karang Rejo dan Desa
Ngadirejo. Di desa yang terakhir ini kendaraan berhenti dan parkir di halaman
Balai Ekonomi Desa ( BALKONDES), ya
BALKONDES Desa Ngadirejo. Di Balkondes tersebut, semua penumpang turun.
Mampir di BALKONDES Ngadirejo |
Di lokasi ini, nantinya
para tamu bisa santai beristirahat sambil membelanjakan uangnya. Di sini pelancong bisa berfoto sepuas hati.
Lokasi amat instagramable, setiap sudutnya serasa siap dibidik dan siap juga
buat di up load di instagram. Ada
tempat untuk duduk-duduk, nonton pertunjukan, ada tempat-tempat souvenir dan
oleh-oleh, ada pendopo untuk penginapan dan tentunya ada juga tempat-tempat
untuk kulineran. Sore itu saya dan
teman-teman sempat ngopi-ngopi dan menikmati tahu goreng di salah satu kedai
kulinerannya. Hm ...maknyus.
Gak kalah gaya sama anak muda |
Melihat pertumbuhan bisnis ekonomi kreatif yang berkembang di kawasan borobudur, saya sempat
mempertanyakan layanan wisata dengan VW Safari ini kepada Adjie yang Ketua
Komunitas VW Safari ini. “Saat ini VW Safari masih mengutamakan layanan
wisata di Borobudur atau Magelang seperti Ketep Pass, Top Selfi, Selogriyo dll.”,
demikian ungkap pria pemilik Pawon Luwak Coffee tersebut.
Ngopi-ngopi? Kulineran? Monggo ... |
Tak terasa, gelap mulai
turun. Kami sudah bersiap-siap untuk pulang. Perjalanan pulang tentu berbeda.
Peserta sudah tidak ada yang duduk di atas. Semua anteng duduk di kursinya
masing-masing. Hari gelap. Tak ada lampu jalanan. Yang ada hanya lampu sorot
mobil.
Begitu duduk baru berasa lelah terhadap
kehebohan yang dilakukan sewaktu berangkat. Tapi semua itu terbayar dengan
senda gurau yang ada antar kami ber 4
seisi mobil khususnya keseruan dan kesan-kesan selama mengikuti acara VW Safari
ini. Bahkan tak terasa kendaraan sudah
sampai di hotel.
Dengan teman-teman semobil. Eny, Henny dan Dandang |
Waaah kami juga harus bergegas. Persiapan untuk mandi dan ganti pakaian, karena sudah dihadang
untuk acara berikutnya. Makan malam di Omah Mbudur.
Perjalanan yang berkesan. Petualangan yang sekejap dan tak terlupakan. Trima kasih semua teman-temanku yang sudah mengusahakan acara ini. Pokoknya keren. Kereeen dan kereeen. Top Makotop. Semoga kita masih punya kesempatan yang menyenangkan seperti ini lagi. *** (ira).
Perjalanan yang berkesan. Petualangan yang sekejap dan tak terlupakan. Trima kasih semua teman-temanku yang sudah mengusahakan acara ini. Pokoknya keren. Kereeen dan kereeen. Top Makotop. Semoga kita masih punya kesempatan yang menyenangkan seperti ini lagi. *** (ira).
Naksir
untuk Berpetualang di Borobudur dengan VW Safari?
Telpon
aja guys ke Mas AdjiePawonLuwakCoffee.
HP
: +62 818 275 797
No comments:
Post a Comment