Ini dia aksi Barapan Kebo |
Barapan Kebo sempat menjadi salah satu tontonan saya saat berada di Sumbawa, Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Waktu itu saya naik ojek mengikuti rombongan Sepeda Jelajah Nusantara (SJN) yang melintas dari Kota Sumbawa Besar menuju pantai di Ai Loang di Pulau Sumbawa bagian utara. Dari Istana Dalam Loka, mampir di Waduk Batu Bulan dan makan siang di Dusun Samri - Desa Poto. Sesudah makan siang, antara Dusun Samri dan Ai Loang inilah saya dan teman-teman nonton Barapan Kebo.
Begitu tiba di lokasi, suasananya luar biasa ramai.
Nampak orang-orang yang bergerombol di sebuah tanah luas. Tapi lebih banyak
orang-orang yang berada di arena lomba yaitu di atas sebidang tanah sawah yang
becek, berlumpur bahkan masih banyak airnya bagai kolam yang airnya coklat.
Penonton berdiri dan jongkok di tepi galangan sawah yang sedang digunakan lomba
adu cepat kerbau-kerbau itu.
Keseimbangan joki diperlukan dalam mengendalikan kebo |
Barapan kebo ini, merupakan adu balap kerbau yang sudah ada dari jaman dulu kala. Awalnya dulu hanya merupakan permainan bahkan keisengan dari para petani saja. Kebiasaan membajak sawah yang dari tahun ke tahun ternyata membosankan. Maka muncullah ide, untuk bermain-main yang menghibur mereka semdoro. Lalu mereka mencoba-coba balapan dengan kerbau-kerbau mereka. Ternyata permainan tradisional ini mengasyikkan. Lalu berkelanjutan dan menjadi budaya yang turun menurun. Selanjutnya Barapan Kebo menjadi pesta rakyat yang terbawa sampai sekarang. Bahkan sekarang menjadi atraksi wisata. Digemari dan dicari oleh wisatawan juga.
anak-anak juga menonton. |
Sekali-kalinya saya menonton, puas banget. Seru. Bahkan panas terik juga tak terasa saat melihat kerbau-kerbau itu di pacu berlari oleh jokinya. Ternyata kerbau-kerbau itu lari berdua bersamaan karena mereka dikalungi kayu. Lalu ditengahnya agak belakang ada joki yang mengendalikan saat kerbau itu berlari. Dari start sampai joki bisa menjatuhkan sebuah tongkat kayu yang ditancapkan diujung arena. Jadi di sini adu kecepatan.
Seru saat penonton berteriak-teriak mensupport kerbau
berlari. Apalagi pembawa acara yang dengan pengeras suaranya ikut-ikut
mengomentari dan memberikan semangat. Berisik tapi seru. Gak tega saat
kerbau-kerbau itu dipecuti dengan jokinya untuk menambah kecepatan. Tapi juga
bikin tertawa-tawa saat jokinya terjatuh kecebur di sawah lantaran tidak bisa
menyeimbangkan tubuhnya. Ini beneran lucu dan membuat penonton tertawa-tawa. Katanya
sih justru moment inilah yang ditunggu-tunggu. Ada yang mukanya belepotan
lumpur. Ada yang hanya sebagian tubuhnya. Tapi ada juga yang semua tubuhnya
jadi basah kuyup belepotan air sawah yang kumuh. Intinya setiap peserta
lomba ( kerbau dan joki) memberikan
kegembiraan sendiri-sendiri.
Kebo santai setelah sebelumnya berjuang. |
Untuk menonton barapan kebo tidak bisa setiap saat. Tapi
biasanya diadakan di awal musim tanam padi. Jadi wisatawan yang datang belum
tentu bisa menonton kalau tidak pas di awal musim tanam padi.
Saya sendiri sempat melihat-lihat kerbau-kerbau yang
sudah selesai balapan. Biasanya mereka diistirahatkan. Setelah dari dekat saya
baru sadar, bahwa kerbau-kerbau itu saat mau bertanding berdandan juga. Kalung-kalung
yang digantungkan dilehernya bagus-bagus. Cantik berwarna warni. Suka saya
melihatnya.
Lapaaaar setelah bertempur |
Lihat kalungnya |
Walau baru sekali menonton, tapi Barapan Kebo ini sungguh
amat bagus.. Atraksi yang merupakan pesta rakyat ini adalah kekayaan budaya
yang dimiliki masyarakat Sumbawa. Nyatanya hingga kini masih eksis masih tetap
dilestarikan. Soalnya ini menjadi magnet
besar yang bisa mendatangkan wisatawan untuk berlibur di negeri kita,
Indonesia. Dan tentu mereka bakalan mampir ke Sumbawa. ***
No comments:
Post a Comment