Wednesday, July 27, 2011

Tugu di Batas Negara



Salah satu daya tarik yang ada di kota Merauke adalah Tugu Perbatasan. Maksudnya adalah tugu perbatasan Republik Indonesia dan Papua New Guenia (PNG). Tugu ini terletak di Distrik Sota, kira – kira 75 km dari Kota Merauke.

Perjalanan ke sana lancar-lancar saja. Melalui jalan beraspal yang relatif bagus dan datar. Waktu itu di tahun 1991, suasananya masih sepi. Tapi panasnya itu yang bikin nggak tahan.

Memasuki areal sana lumayan bingung juga. Soalnya mobil di parkir di bawah pohon yang tinggi-tinggi dan rindang. Macam hutan gitu. Suasananya jadi sejuk nggak panas. Nah, setelah itu lewat pos penjagaan dengan para mas penjaganya yang emang tentara banget. Untungnya waktu itu saya datangnya rame-rame. Jadi tak terlalu serem-serem amat.



Sebenarnya di sana yang dilihat ya hanya sebuah tugu segi empat setinggi 1,6 meteran. Warnanya putih. Penetapan batas tertulis di salah satu sisi tembok. Tertulis : 8o 25' 45" S dan 141o 01' 10" E. Lalu di sisi lainnya tertulis Team survey Indon. Di sisi lainnya tertulis Aust Team Survey. Yach gitu doang. Nggak ada seni-seninya dikit. Beruntung di sekitar tugu ada banyak rumah-rumah semut. Jadi sedikit ada pemandangan lain lah.

Kalau sekarang yang saya lihat di televisi, suasana pas ditugunya sudah beda. Sudah lumayan, ada tamannya segala. Jadi lebih menarik. Seenggaknya lebih enak dilihat.

Tapi jangan salah lho, meskipun tugu batas itu hanya gitu-gitu doang, tapi banyak tamunya. Mereka yang datang ke Merauke untuk tugaslah, nengok saudaralah, apalagi rekreasi, pasti nyempetin main ke tugu ini. Soalnya, kalau kita berada di tugu ini, kaki maju selangkah saja, ini namanya sudah di negara tetangga. Sudah di Papua New Guenia. Itu berarti sudah di Australia lantaran PNG merupakan bagian dari Australia. Di luar negeri nih ye ! Gaya kan !

Meski begitu, waktu itu pengunjung tak boleh jauh-jauh dari tugu batas. Paling hanya beberapa langkah. Memang sih kalau tamu menghadap ke arah PNG yang sama rimbunnya dengan pohon-pohon tinggi, kayaknya kok nggak ada siapa-siapa. Para tentara jaganya nggak kelihatan. Tapi kalau kita terlalu jauh pastinya bisa di dor !

Memang suasana saat saya kesana sepi banget. Apalagi waktu itu, beberapa bulan sebelumnya baru ada pemberontakan di sana di Distrik Sota itu. Saya nggak melihat ada tamu lain, juga tak melihat penduduk di sana. Yang ada hanya para mas tentara aja. Mas jaga itu.

Yach, ini sih dulu. Sekarang situasi di situ sudah ramai. Sudah ada warung, toko, sekolah dan lainnya. Bahkan para pelintas batas pun sudah setiap saat masuk dan keluar dari perbatasan. Situasi sekarang sudah aman. Jadi nggak perlu takut di dor ! *** (ira)

No comments:

Post a Comment

Terbayang-bayang Pulau Maratua

Terbayang - bayang Pulau Maratua

Sore hari di Pulau Maratua Dalam trip saya ke Kepulauam Derawan, maka saya singgah di beberapa pulaunya. Di antaranya  pulau Maratua,...

Main Ke Stone Garden