Friday, December 30, 2011

Semangkuk Bakso di Tanjung Pendam


Papan Sambutan Selamat Datang di Kabupaten Belitong
mewakil PEMDA Belitung
Ketika akan ke Belitong, saya sempat bingung. Enaknya menginap dimana yaaaa ?  Apakah menginap di Kawasan Tanjung Bunga ? Tanjung Kelayang ?  Tanjung Tinggi ? Atau kah di Tanjung Pandan ? Semua belum pernah saya datangi. Tapi feeling saya ke Tanjung Pandan deh. Soalnya Tanjung Pandan merupakan ibukota dari Kabupaten Tanjung Pandan. Jadi pasti agak ramai. Dari Bandara H.A.S Hanandjoedin  ke kota Tanjung Pandan, hanya 20 menit.



Aku duduk di tepi Pantai Tanjung Pendam

Setelah membuka-buka internet, melihat hotel-hotel yang ada. Pilihan saya jatuh ke Kota Tanjung Pandan. Tanya-tanya teman, ternyata mereka menginapnya di Tanjung Tinggi yang jaraknya masih lebih jauh lagi. Namanya mencoba, segala sesuatu kalau baru pertama kali, pasti ada plus dan minusnya. Bisa jadi ternyata tempat itu menyenangkan. Bisa juga mengecewakan.

Woooi ! Setelah di sana, ternyata pilihan saya nggak meleset. Hotel yang saya pilih terletak di bunderan pusat kota , yang terdapat tugu dengan batu satamnya. Jadi kemana-mana dekat. Pagi harinya saya bangun dan langsung berenang di swimming pool hotel. Keliling 20 kali  kolam renang, rasanya badan segar dan bugar. Begitu selesai, mandi. Lantaran masih jam 05.30, saya langsung jalan kaki dengan teman-teman ke pantai.


Desember 2011 - Pagi-pagi airnya pasang. Gelombang besar.
Duh, nggak seindah yang dibayangkan !
Pantai yang saya datangi, namanya Tanjung Pendam. Di hari Minggu dan hari-hari libur ramainya luar biasa. Pantai itu bisa dicapai dalam waktu  10 menit,  jalan kaki dari hotel. Nyantai. Pagi  itu, Tanjung Pendam yang saya datangi, berbeda dengan yang saya bayangkan. Ternyata di situ, tak ada batu-batu besar seperti yang saya lihat di televisi atau di majalah. . Situasinya saat itu pantainya pasang. Angin sedikit kencang. Awan abu-abu. Ombaknya rada kencang. Terasa ada  rintik hujan. Kadang muncul, kadang menghilang.

Suasananya juga sepi. Saya hanya melihat para tukang sapu yang membersihkan halaman disekitar arena bermain anak. Di arena  tempat parkir juga dilokasi para pedagang berjualan aneka makananan. Beberapa motor lewat. Lalu muncul seorang wanita dengan sebuah motornya. Ia menawarkan program jalan-jalan. Sayangnya kami memang sudah punya program setelah tugas selesai. Jadiiiii, kami hanya berkenalan dan saling bertukar nomer hand phone. Mbak Fahmi namanya. Mungkin lain hari kita bisa jalan bareng ya mbak.


Pagi hari sepi. Sore hari baru ramai !

Beruntung saya sempat mampir di sore hari. Pastinya ramai banget. Tempat ini memang tempat yang enak buat nongkrong. Sambil nonton sunset. Ngopi atau jajan macam-macam makanan. Saya memilih sebuah kedai baso.  Ramainya bro !  Hampir semua meja terisi penuh. Katanya sih,  kalau sore seringnya juga sudah habis.  Kalau ramai ya pasti enak. Saya melihat di menu, ada mie bakso ikan. Bakso urat. Dan masih banyak lainnya. Saya memilih mie bakso ikan dicampur iga. Dilahap panas-panas.Pedes campur cuka>  Mantaaaaap !

Sayangnya sore itu masih banyak awan. Jadi saat matahari terbenam , tak nampak matahari tenggelamnya. Tapi gurat orange dilangit ada samar terlihat.  Bener-bener obat penasaran. Seenggaknya saya sudah mampir di Tanjung Pendam 2 kali. Pagi hari dan sore hari. Meski kecewa tak melihat sunset, tapi semangkok bakso ikan panas itu sudah cukup menjadi penggantinya.
Hm …... Asoi Geboy ! (ira).

No comments:

Post a Comment

Terbayang-bayang Pulau Maratua

Terbayang - bayang Pulau Maratua

Sore hari di Pulau Maratua Dalam trip saya ke Kepulauam Derawan, maka saya singgah di beberapa pulaunya. Di antaranya  pulau Maratua,...

Main Ke Stone Garden