Thursday, March 25, 2010

Pelesiran ke Paris



Backpacker ? Waduh rasanya belum kepikiran deh. Takut. Nggak ngerti. Trus musti gimana dan gimana ! Tapi apa daya, ternyata itu harus saya lakukan kalau mau jalan ke beberapa negara saat di Eropa.

Ceritanya, saya mendapat tugas ke London di Bulan Juni beberapa tahun lalu. Dalam perencanaan, sehabis tugas selesai saya mau jalan dan akan menggunakan tour operator yang disiapkan dari Bandung. Ternyata semua pilihan paket yang kami pilih sudah penuh. Karena waktu itu memang musim liburan. Pas peak season. “Nanti saja mbak diurus di sini, gampang kok”, begitu kata saudaraku di London.




Sampai di London, sembari tugas, saya mampir ke tour travel dan akan membook paket-paket perjalanan yang isinya hampir sama dengan pilihan saya sewaktu di Bandung. Ternyataaaa, apa yang dibilang travel ku di Bandung beneran lho. Habis tak bersisa sama sekali. Saudaraku saja tak menyangka. Biasanya dapet dengan mudah.

Sudah di London, kalau tak melihat-lihat negara lain sayang juga. Saudaraku yang bekerja di kedutaan itu bilang; “ Mbak, di sini kemana-mana itu gampang. Banyak petunjuknya”. Coba ? Enggak ! Coba ? Akhirnya kami memilih ya, untuk jalan sendiri. Route kami London – Paris – Brussel – Belanda – Hamburg.



Tibalah waktunya kami berangkat ke Paris naik kereta terpagi, jam tujuh gitu. Kami naik kereta Eurostar dari Stasiun Waterloo di London. Seneng juga naik kereta cepat yang sewaktu jalan nggak berasa. Nggak ada bunyinya. Ih, halus banget ! Saya menikmati perjalanan itu. 2 jam saja, kami sampai. Oh ya dalam perjalanan ini, saya jalan sama rekan kantorku, Nining Syafiatiningsih.

Sampai di Stasiun Gare du Nord di Paris ini, kami deg-deg an juga. Tapi memang semua petunjuk jelas. Kami melihat arah petunjuk tempat taksi mangkal. Nggak perlu celingukan, sampai juga kami di empat taksi. Dan mulailah kami harus bilang bahwa kami mau ke Menara Eiffel. Bahasa Perancis ? Waduuuh, kami nggak bisa sama sekali !

Jadi kami perlihatkan deh ke supir taksinya gambar Eiffel. Dia manggut-manggut ! Dan mempersilahkan kami masuk kendaraannya. Sepanjang jalan, si sopir diam saja. Kami juga diam. Disasar-sasarin nggak ya ? Ternyata enggak. Dalam waktu sekejap sampailah kami di lokasi Menara Eiffel.

Begitulah sepanjang perjalanan kami hanya membawa gambar-gambar saja. Jadi kalau mau tanya dimana letakknya suatu tempat, arahnya dan mungkin transportasinya, kami cukup memperlihatkan gambarnya. Kami keluarkan juga gambar Museum Louvre yang terkenal di dunia itu. Dan nyampai deh kami di sana !

Sekali lancar, ya semuanya nikmat. Lalu kami keluarkan lagi gambar Arch de Triumph. Itu lho Gapura besar yang dibangun oleh Napoleon di tahun 1806 sebagai simbol kerajaan Perancis. Yang ini juga sukses. Kami langsung bisa ke gapura ini, nggak pake nyasar. Kami ber dua ketawa-tawa. Nggak bisa ngomong sepatah pun bahasa perancis, tapi bisa nyampe juga ke semua tempat yang kami rrencanakan.



Begitu jam dua an kami harus segera kembali kesetasiun karena mau pulang ke London dengan kereta api sore. Pas menuju ke setasiun, kami tak memperlihatkan gambar. Kami tuliskan nama strasiun keretanya di secarik kertas dan kami perlihatkan pada supir taksi. Nah, diantrin lagi deh sama si mas supir taksi. Kali ini orangnya masih muda. Ganteng lagi. Dalam waktu yang tak terlalu lama, sampailah kami di setasiun dan segera naik kereta api Eurostar lagi.

Perjalanan pertama ini membuat kami pe de untuk meneruskan perjalanan di hari berikutnya ke Brussel – Amsterdam dan Hamburg. Banyak pengalaman menarik dalam perjalanan. Tapi sepanjang kami mau bertanya, membawa peta dan sudah direncanakan, ya aman-aman aja tuh ! Malahan lebih enak dan lebih seneng loh ! Soalnya dengan jalan sendiri, kita bisa nyantai. Bisa mengatur waktu sendiri.

Mau nongkrong dulu di area Eiffel, ya tinggal nongkrong ! Sambil makan sandwich !Mau nyantai dan foto-fotoan di depan Museum Louvre, ya silahkan nggak ada yang ngelarang !
Mau cepet-cepet pas di Arch de Triumph lantaran takut ketinggalan Eurostar, ya tinggal cepet-cepet motret-motretnya jangan kelamaan. Trus tinggal cari taksi dan ngibrit ke setasion.

Gitu aja, tinggal atur-atur sendiri ! Ternyata seneng dan enjoy.
Selanjutnya ?

Ih, siapa takuuut ! *** (ira)

2 comments:

  1. Makasih Ibu Ira, baca blogmu, buat saya rasanya spt melihat langsung panorama yg indah2.... hmmm bukan Ira namanya kalau gak percaya diri.. pertama saya kenal, (krn Bu Ira sering ngemsi di zaman Pak Cacuk Sudaryanto, Bapaknya Telkom Indonesia), memang terlihat sekali latar belakang pendidikan FIKOM nya... enak diajak ngobrol, friendly, pede (tapi tdk narcism)dan optimis... ngobrol bersamamu, waktu berlalu begitu cepat, layaknya kereta api Eurostar... wush wush wush...

    ReplyDelete
  2. Hai, Bu lina. Trima kasih sudah mampir di blog saya. Juga komentarnya.
    Saya juga seneng ngobrol sama Bu Lina. Meski kita jarang jumpa, tapi kalau sudah ketemu, pasti nyambung.

    ReplyDelete

Terbayang-bayang Pulau Maratua

Terbayang - bayang Pulau Maratua

Sore hari di Pulau Maratua Dalam trip saya ke Kepulauam Derawan, maka saya singgah di beberapa pulaunya. Di antaranya  pulau Maratua,...

Main Ke Stone Garden