Saturday, August 20, 2011

GUA PAWON di Tanah Sunda

Salah satu bagian dari Gua Pawon



Cuma lihat-lihat Stone Garden,
rasanya nggak afdol kalau Gua Pawon dilupakan.
Perjalanan ke Gua Pawon itu mudah sekali.
Setelah turun dari Bukit Pasir Pawon, kita tinggal jalan menuju ke gua.
Ada papan petunjuk menuju ke Gua Pasir Pawon.

Untuk masuk ke gua, kita di tarik sumbangan. Sumbangan serelanya untuk perawatan lingkungan. Disini belum ada karcis masuk, tapi ada buku tamu. Semua tamu diminta menulis identitas diri di buku tamu ini. Jadi sumbangan itu, itung-itung untuk karcis lah.

Ada satu lagi, kita juga ditarik rp 10.000,- (sepuluh ribu) rupiah untuk kamera. Karcis untuk kamera juga belum ada, tapi ini katanya si mas jaga ( saya lupa namanya ), merupakan kesepakatan warga di kawasan lokasi masuk Gua Pawon.

He he he. Aneh juga. Wong kameranya juga kamera biasa. Cetrat cetretnya juga moto-moto biasa. Hasilnya bukan untuk iklan. Bukan untuk jualan. Cuman untuk koleksi pribadi. Karena saya bawa 2 kamera, saya di charge Rp 20.000,- (dua puluh rebu ) rupiah. Ya sudah, mau ribut-ribut juga nggak enak kan ? Anggap saja, ini untuk nyumbang lagi. Ikhlas. Swear !

Lagian hare gene, orang nggak bawa kamera, tapi bawa hand phone. Sama aja kan mereka juga bikin photo. Lho kok nggak ditarik uang untuk potret memotret. Banyak HP yang kualitas gambarnya juga sebagus poket kamera. Kalau tamunya itungan, bisa ngotot-ngototan antara petugas dan tamu. Makanya sebelum ada huru hara, sebaiknya pengelola membuat aturan yang jelas untuk urusan masuk lokasi, khususnya para pembawa kamera dan hand phone . Pastinya kegiatan mereka sama. Potret sana potret sini.

Pas mau masuk gua, uh, musti tahan. Baunya pesing. Bau pipis kelelawar. Ternyata bau pipis dimana-mana sama yaaaa. Hm jijay ah ! Makanya begitu masuk, kita jalan cepet aja. Jadi tak terasa baunya. Soalnya tak jauh dari sini, sudah banyak jendela-jendela gua. Menariknya di sini, ada jendela gua yang bener-bener jendela. Jadi dari dalam kita bisa lihat pemandangan ke luar melalui bingkai-bingkai stalagtit juga stalagmitnya.




Di sini, guanya juga pendek. Tak jauh dari sebuah lorong, kita bisa keluar gua. Pemandangannya dari sini bagus sekali. Apa lagi kita seolah berdiri di tepi tebing. Selesai melihat-lihat keluar dan berada diluar gua, kita pasti masuk gua lagi. Nanti baru deh kita ketemu dengan lokasi yang ada pagar-pagarnya. Ini namanya Gua Kopi. Disinilah dulunya ditemukan kerangka berumur 9.500 tahun. Menandakan bahwasanya dulu gua ini menjadi tempat tinggal nenek moyang kita.

Di dalamnya pagar itu, kita dapat melihat replika kerangka manusia yang ditemukan pada tahun 2003 itu. Kerangka aslinya so pasti sudah diselamatkan dong. Kerangka dengan posisi badan meringkuk ini di simpan di Balai Arkeologi Bandung. Suatu saat ingin juga sih melihat kerangka yang sudah berumur ribuan tahun itu. Hih kayak apa ya ?



Sesudah tempat kerangka itu, agak turun sudah merupakan jendela-jendela gua lagi. Cantik banget. Potret-potret di situ, kerennya nggak abis-abis !

Berada di situ, nggak perlu lama-lama kalau tak ada urusan dengan penelitian atau pemotretan untuk pra wedding atau iklan. Lantaran tadi sudah naik bukit, perut sudah mulai terasa lapar juga haus banget. Alhamdulillahnya, begitu turun, kita langsung berhadapan dengan kampung Cinyusuan. Di situ ada pendopo yang dibangun untuk tamu-tamu yang istirahat. Sambil leyeh-leyeh, kita bisa membeli minuman botol dingin dari penduduk yang berjualan di situ. Lumayaaaaan. Segeeer ! Bisa ngumpulin tenaga lagi untuk pulang ke Bandung ! *** (ira).

TIPS :
1.Untuk jalan ke Bukit Pasir Pawon dan Gua Pawon sebaiknya memilih waktu sepagi mungkin;
2.Gunakan sepatu yang enak untuk jalan ( tidak menggunakan sepatu bertumit tinggi );
3.Bawa topi dan payung;
4.Gunakan pakaian yang menyerap keringat,
5.Seandainya menggunakan kendaraan pribadi, jangan sedan, juga gunakan kendaraan 4 wheel drive, karena ada tanjakan-tanjakan yang harus dilalui dan ada kondisi jalan yang aspalnya rusak.
6.Bawa minum dan bekal, seandainya warung tidak buka.
7.Tarif ojek dari jalan raya ke lokasi muka Gua Pawon tidak lebih dari Rp 5000,- ( saat saya pergi pada bulan Juni 2011 ). ***

No comments:

Post a Comment

Terbayang-bayang Pulau Maratua

Terbayang - bayang Pulau Maratua

Sore hari di Pulau Maratua Dalam trip saya ke Kepulauam Derawan, maka saya singgah di beberapa pulaunya. Di antaranya  pulau Maratua,...

Main Ke Stone Garden