Kedai Kopi Chek Yukee

Foto bareng Inunk

Bener juga ! Ternyata banyak banget Kedai Kopi di Banda Aceh. Dalam perjalanan dari Bandar Udara Sultan Iskandar Muda ke hotel dimana-mana Kedai Kopi. Laris lagi. Mobil yang terparkir di dekat kedai banyak, tapi yang paling banyak justru motor.



Tau sih sudah malam. Tapi penasaran juga kalau tiba di hotel langsung tidur. Pilihan saya ya ngopi. Wong jelas-jelas, cita rasa kopi aceh itu, hm …...... top enaknya. Sambil pengen tahu, orang di kedai itu ngapain azaaaaa !


Ya Ngopi, Ya Ngenet

Banyak kedai kopi yang oke rasa kopinya. Tapi malam itu saya mencoba ke Kedai Kopinya Chek Yukee. Letaknya tak jauh dari hotel tempat saya menginap dan tak jauh juga dari Mesjid Baiturachman.

Begitu masuk, maaaak ramainya. Semua meja terisi. Saya lalu memilih duduk di lantai 2. Tapi sebelum naik tangga, sebuah atraksi menarik menyita perhatian saya. Di situ saya melihat proses membuat kopinya.


Atraksi Bikin Kopi

Saya baru sekali itu melihatnya. Terkagum-kagum. Soalnya mas-mas peramu kopi itu kerjanya cepat banget. Jadi tidak tahu urut-urutannya gimana. Tapi yang jelas lincah banget kerjanya. Air kopi yang panas itu masuk dalam saringan panjang dari kain atau muk besar. Berkali-kali sehingga kopinya tak lagi ada yang ikut masuk gelas. Pas saringan ditariknya ke atas dan sambil ditarik itu kopinya sudah ngucur ke gelas. Bingung deh ngikutinnya. Nggak tumpah lagi.



Di kedai itu saya ditemani Mbak Inunk dan Mas Ipul ( suaminya Mbak Inunk, tapi di tahun 2009, mereka masih pacaran), Paling surprise ketika, Bang Chek Yukee juga nimbrung di meja kami. Duh, ini orang. Sederhana banget. Padahal kedainya tiap hari ramai terus. Kebayang nggak tuh aliran uangnya.





Saya memilih kopi hitam istilah kerennya sih black coffee. Tanpa gula. Trus di situ ada macam-macam temannya kopi. Roti selai, donat dan sebangsanya deh. Rasanya ? Ya pasti nikmat lah. Buktinya kan banyak yang kongkow di sini.



Temen-temennya kopi

Saya mungkin hanya 1 jam di situ. Lumayan bisa melihat suasana di sana. Seenggaknya bisa merasakan budaya ngopinya orang-orang di Banda yang emang menjadi minuman wajib kaum prianya. Bisa melihat kongkownya mereka. Ternyata ya hanya untuk relax, ngobrol, ngerokok. Trus sebagian juga sibuk dengan lap topnya masing-masing. Makin malam, jangan di tanya. Makin rame ! Makin banyak yang dateng.

Hareee geneeeee.
Ya ngopi, ya ngenet juga !.
Gaul gitu loh ! *** (ira)