Dimana mana nampak gunung dengan salju abadi |
Posisi saya waktu itu sudah di Kahrsiten Dorf, sebuah kota kecil ditepi Danau Luzerne. Saya tinggal di sini di Seehotel Baumgarten namanya. Letaknya ya di tepi danau yang sama. Dari hotel ini, saya menuju setasiunnya yang hanya 5 menit saja. Namanya lupa. Soalnya namanya mirip-mirip. Ada stans. Ada stansstad. Ada stan apalagi.
Dari sini hanya setengah jam naik kereta api dan berhenti di setasiunnya kota Engelberg ini. Di sini juga para turist langsung ke loket karcis, membeli tiket untuk naik ke Mount Titlis ini. Dari setasiun ini kami ditunjukkan jalan menuju tempat dimana kami bisa naik gondola ke Mount Titlis ini.
Pokoknya keluar stasiun, belok kanan. Ikuti jalan yang nanti agak berbelok ke kanan. Nanti akan ketemu tempat parkiran mobil-mobil dan juga di sanalah lokasi naik ke gunung. Nanti ada tanda-tandanya. Begitu deh kata si penjual tiket untuk naik ke Mount Titlis ini. Berhubung hari itu hari minggu, kantor kereta api itu tutup semua. Yang jualan ya hanya loket ke gunung itu saja.
Begitu keluar stasiun, kami jalan deh di kota Engelberg itu. Wedeew dinginnya. Gimana nggak dingin, wong kota ini letaknya ada di ketinggian 3.329 meter dpl. Kotanya sepi memang. Penduduknya di tahun 2007 hanya 4001 jiwa ( menurut wikipedia ). Kemana saja memandang, yang kelihatan ya gunung bersalju.
Bener juga, ternyata deket banget lokasi gondola yang akan membawa kami naik ke atas gunung. Nggak pake acara ke sasar. Soalnya tinggal ngikutin aja rombongan turis yang pada jalan. Pastilah semua ke sana.
Banyak pemandangan yang saya sudah hafal banget, lantaran sering ada di televisi atau di film. Bentuk rumah-rumahnya. Jalannya. Pegunungannya. Bahkan juga sungainya. Kotanya kecil banget, hanya 98 km2.
Beginilah sekali-kalinya saya ke Engelberg. Sekedar lewat dari setasiun menuju tempat gondola. Pas selesai acaara juga, dari tempat gondola ke stasiun. Tapi pas pulang, sudah berani motong jalan. Lumayan cari pemandang lain. Ganti suasana. Padahal ke atas dan ke bawah, atau ke kiri dan ke kanan, yang dilihat ya itu -itu juga puncak-puncak atau perbukitan gunung Alpen. Indah sekali, lantaran diantara punggung-punggung bukit itu bertebaran salju. Wach ! *** (ira).
No comments:
Post a Comment