Salah satu sudut kota tua Ballarat |
Dari Melbourne saya berangkat pagi hari naik bus pariwisata dengan teman-teman. 2 jam berikutnya sudah sampai di kota Ballarat. Di jaman tahun 1851 Ballarat itu terkenal sebagai kota emas. Kebayangkan di jaman itu Ballarat di serbu banyak orang hanya gara-gara banyak emas di sana. Padahal di sana sudah ada 25 suku aborigin, penduduk asli Austalia.
Sekarang kota itu tetap ramai dikunjungi wisatawan mancanegara. Masalahnya di kota itu ada Museum Sovereign Hill. Museum ini luar biasa. Dihadirkanlah replika kota tua di jaman ngetopnya Ballarat di atas tanah seluas 25 ha.
Jadi sekarang, wisatawan yang mampir di sana, seakan berada di sebuah kota tua di jaman baheula. Di kota itu bangunan semua yang serba tua dari kayu. Mo beli cemilan roti tinggal masuk ke toko yang ada tulisan, misalnya New York Bakery. Ini toko beneran. Rotinya juga jadul. Yang melayani, cewek . Bajunya juga baju dulu yang panjang, mengembang lebar ada rendanya.
Tuh aku jongkok lagi nyaring, kali-kali aja ada emas beneran.
Butuh perangko, tinggal ke kantor pos. Mo cari baju, ya ke toko baju. Kecapekan jalan, tinggal panggil kereta kuda yang ditarik 4 kuda. Jalannya juga dari tanah. Ingin cari emas ya tinggal ketempat pendulangan emas. Waduh, udah ngubek-ngubek tapi kok ndak dapet emasnya. Nah, kalau yang ini banyak emas betulannya. Pokoknya seru deh !
Kesempatan jalan-jalan ini terjadi di bulan Mey tahun 1993. Pas saya dapet tugas training Public Relations diVictoria College Melbourne, bersama dengan teman-teman dari perusahaan lainnya. Jalan-jalan dengan teman seprofesi, PR. Banyak ceweknya. Cerewet-cerewet. Ketawa-ketawa terus. Haduuuuh, hebohnya ! *** (ira).
No comments:
Post a Comment