Monday, November 7, 2011

Ngarai Sianok : Lebih Indah dari Aslinya



Siapa coba yang tak tertarik dengan Ngarai Sianok. Lembah cantik yang terletak di Sumatera Barat ini, indah nian. Keindahannya terpampang di banyak kalender. Bila ada kalender yang menampilkan seri pemandangan, Ngarai Sianok ini pasti ikut terpajang di sana. Pada kalender perusahaan kek, di kalender-kalender swasta lah, biasanya lembah yang terletak di Kawasan Kota Bulit Tinggi ini, pasti ada.



Waktu itu saya pas berada di kota Bukit tinggi. Dateng malam harii dan menginap di kawasan jalan Panorama. Di sini memang terdapat beberapa penginapan. Saya langsung bangun pagi-pagi, lantaran sudah pernah menginap sebelumnya di kawasan ini. Sebuah kawasan yang asyik dinikmati dengan jalan kaki. Apalagi pagi hari.

Sedang asyik-asyiknya jalan, ada sebuah tanda panah masuk. Wuih, Pical Sikai. Kalau di Jawa Tengah atau Jawa Timur, orang menyebutnya pecel. Kebayang nggak pagi-pagi makan pecel. Buat saya, makan Pical Sikai ini sama enaknya seperti makan Pecel Madiun atau Pecel Tidar di Magelang. Saya sempat ragu, mampir nggak yaa ? Tapi kalau sudah makan, biasanya pasti malas jalan. Saya putuskan : Lanjuut ! Jalan teruuus !



Lalu saya masuk di sebuah taman. Dari taman ini wisatawan bisa masuk ke bawah, karena di sana ada Gua Jepang. Dari denah yang ada, gua di bawah tanah tersebut panjang dan banyak kamar-kamarnya. Fungsi dari kamar-kamar itu macam-macam. Ada ruang untuk para petinggi, ada ruang sidang, ada ruang untuk mengintai musuh,dapur, ruang makan, penjara.

Gua yang dibangun pada tahun 1942 - 1945, di jaman penjajahan Jepang ini, pastinya menyisakan banyak cerita sedih. Terbayanglah bagaimana mereka harus kerja paksa dan setelah itu nasib mereka para pekerja entah bagaimana. Entah kemana. Makanya pada saat dilaksanakan pembangunan gua, masyrakat di sana tak ada yang tahu. Hebat ya gerakan tutup mulutnya !

Pagi itu saya tak mampir ke gua. Sekedar lewat sambil mengingat-ingat cerita-cerita yang saya tahu dari guide gua, beberapa tahun lalu saat saya dan teman-teman mampir di gua tersebut. Sendirian begini ? Enggak lah yaw !

Saya lalu jalan ke tepi taman yang pemandangannya elok itu. Pemandangannya ya kawasan Ngarai Sianok. Jurangnya bisa sampai 100 meteran dalamnya. Sedangkan kawasan ini luas sekali.

Saking luasnya sebenarnya kita bisa melihat banyak sisi indah dari Ngarai Sianok. Ada lembah-lembah yang sungainya kelihatan., lantaran lembah ini di aliri sungai Sianok. Ada juga lembah-lembah yang latar belakangnya Gunung Singgalang. Trus lembah-lembah dihiasi dengan sekumpulan rumah penduduk. Keren nggak sih ? Ini memang hanya beberapa gambaran. Gambaran lainnya masih banyak sekali.

Kalau saya perhatikan gambar pemandangan yang ada di kalender atau brosur promosi wisata, sudut pandangnya ya begitu-begitu juga. Itu-itu lagi. Makanya pagi itu saya sempatkan jalan kaki di sana. Soalnya saya tahu bahwa lembah Sianok itu keren banget. Hawanya segar. Warna hijaunya. Belum lagi bukit-bukit batu kapurnya yang mengintip di sela-sela tumbuhan hutannya.

Saya pernah dengar dulunya orang bisa ketemu dengan Bunga Raflesia Arnoldi di sini. Tapi yaaaa hari gini mana mungkin ketemu bunga langka itu lagi. Begitu juga binatang-binatang yang dulunya menghuni hutan-hutan di Ngarai Sianok. Paling ketemu dengan monyet buntut panjang yang semakin hari juga semakin langka.

Pagi itu saya mendapatkan apa yang saya inginkan. Dengan jalan kaki, kemana saja di seputar kawasan itu, saya mendapatkan cantiknya Ngarai Sianok yang lain. Beda dari gambar di kalender maupun brosur-brosur wisata yang ada. Lebih cantik dari aslinya !

Elok. Indah. Penuh pesona.
Alam Sumatera Barat memang mantaaaaf ! *** (ira).

No comments:

Post a Comment

Terbayang-bayang Pulau Maratua

Terbayang - bayang Pulau Maratua

Sore hari di Pulau Maratua Dalam trip saya ke Kepulauam Derawan, maka saya singgah di beberapa pulaunya. Di antaranya  pulau Maratua,...

Main Ke Stone Garden